Kamis, 25 Agustus 2011
Surat Che Guevara kepada Fidel Castro
(surat ini dibacakan oleh Fidel Castro pada tanggal 3 oktober 1965,
Pada rapat terbuka yang mengumumkan
Komite sentral Partai Komunis Kuba
Yang baru terbentuk)
Havana,
Tahun Pertanian
Fidel:
Pada saat ini aku teringat banyak hal ketika aku pertama kali bertemu denganmu di rumah Maria Antonia, ketika kau mengusulkan aku untuk ikut serta, seluruh ketegangan-ketegangan terlibat dalam persiapan itu. Suatu ketika ketegangan-ketegangan itu akan menghampiri kita lagi dan menagih nyawa kita, dan kemungkinan nyata dari fakta itu memukul kita semua. Dikemudian hari tahukah kita bahwa itu benar, bahwa dalam Revolusi salah satu pihak akan menang atau mati (bila itu benar-benar revolusi). Banyak kawan yang berjatuhan sepanjang jalan menuju kemenangan.
Saat ini segala sesuatunya tidak lagi amatiran, karena kita lebih matang. Namun kejadian-kejadian mengulangi dirinya. Aku merasa bahwa aku harus memenuhi kewajibanku yang mengingatkan aku pada Revolusi Kuba dalam daerah teritorinya, dan kuucapkan selamat berpisah padamu, pada kawan-kawan pada Rakyatmu yang sekarang rakyatku juga.
Secara resmi aku mengundurkan diri dalam kedudukan dalam kepemimpinan Partai, kedudukan sebagai menteri, pangkat komandanku, dan kewarganegaraan kuba-ku. Tak ada yang legal yang mengikatku dengan Kuba. Satu-satunya ikatan adalah hal lain-ikatan yang tak bisa diputuskan seperti pemberhentian seseorang dari Jabatan.
Merenungkan kehidupan masa laluku, aku yakin aku telah bekerja dengan cukup jujur dan pengabdian untuk mengkonsolidasikan kejayaan revolusioner. Satu-satunya kesalahanku yang serius adalah tidak punya kepercayaan yang besar padamu saat pertama disierra maestro dulu, dan tidak segera yakin akan kualitasmu sebagai seorang pemimpin dan seorang revolusioner.
Hari-hari kehidupanku kulewati dengan indah disini, dan disisimu aku merasa bangga memiliki rakyat yang demikian tangguh menghadapi saat-saat penuh penderitaan dalam krisis Karibia itu. Jarang sekali ada negarawan yang lebih ulung darimu menghadapi saat-saat seperti itu. Aku pun bangga mengikutimu tanpa keraguan, mengidentifikasi dengan jelas jalan pikiran-pandangan-perhitungan menghadapi bahaya-dan prinsip-prinsipmu.
Kali ini bangsa-bangsa lain mengharapkan sumbangsihku. Dan aku bisa melakukannya tanpa mengikutsertakanmu karena tanggung jawabmu yang lebih besar sebagai pemimpin Kuba, dan tibalah saatnya bagi kita untuk berpisah.
Ketahuilah, bahwa aku melakukan tugas ini dengan campuran antara bahagia dan sedih. Kutinggalkan di sini harapan-harapanku yang paling murni sebagai seorang pembangun dan seluruh ketulusanku paling dalam. Itu semua sesungguhnya menimbulkan luka didalam jiwaku. Akan kubawa ke medan juang baru segala hal yang kau ajarkan padaku, semangat revolusioner rakyat kita, perasaan untuk memenuhi kewajiban yang amat suci: berjuang menentang Imperealisme di mana pun ia berada. Ini yang akan mengobati dan mengeringkan luka di jiwaku.
Kunyatakan sekali lagi bahwa aku melepaskan Kuba dari tanggung jawab apapun juga, kecuali teladan-teladan yang diberikannya. Kalau saja saat-saat akhir hayatku aku berada di bawah langit lain, pikiranku yang terakhir adalah tentang rakyat Kuba dan terutama tentang dirimu. Aku amat berterimakasih atas ajaran-ajaranmu, teladan-teladanmu, dan aku akan memegangnya hingga konsekuensi yang paling akhir dari tindakanku.
Aku akan selalu mengidentifikasikan dengan kebijakan luar negeri dari revolusi kita, dan akan meneruskannya. Dimanapun aku berada aku akan merasa bertanggung jawab terhadap revolusi Kuba, dan akan menjaganya. Aku tidak merasa malu bahwa aku tak meninggalkan kekayaan materi untuk anak-anak dan istriku; aku bahagia dengan cara seperti itu. Aku tak meminta apapun untuk mereka, karena Negara akan mencukupi kebutuhan hidup dan pendidikan untuk mereka.
Aku ingin mengatakan banyak hal padamu dan pada rakyat kita, namun aku merasa hal itu tidak perlu. Kata-kata tak akan mampu meng-ekspresikan apa yang ingin kuungkapkan itu, dan kupikir tak ada manfaatnya untuk membuat coretan lebih banyak lagi disini.
Hasta la Victoria siempre…!!! (maju terus menuju kemenangan)
Patria o muerte…!!! (Tanah air atau Mati)
Kupeluk kau dengan sepenuh semangat revolusionerku…..
Che
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar