Minggu, 09 Oktober 2011

Kuba Memulai Perdebatan Mengenai Reformasi Ekonomi



Kuba baru saja memulai sebuah perdebatan secara nasional mengenai reformasi ekonomi yang diprakarsai oleh Presiden Raul Castro, yang katanya dimaksudkan untuk memperbaharui sistim sosialis.
Partai Komunis Kuba menyerukan kepada seluruh rakyat untuk terlibat dalam diskusi-diskusi dan mengekspresikan pandangan-pandangan mereka tanpa rintangan sedikitpun dalam rentang waktu hingga April, bertepatan dengan Kongres ke-enam Partai Komunis sejak tahun 1997.
“Masa depan bangsa ini sedang dipertaruhkan,” demikian ditulis dalam sebuah editorial mengenai reformasi ekonomi di harian resmi, Granma.
“Partai menuntut transparansi maksimum di segala level organisasinya, kejelasan terhadap segala analisisnya, dan klarifikasi terhadap semua keraguan dan kekhawatiran kami yang mungkin di dalam pangkuan revolusi.”
Hingga akhir Februari, rakyat Kuba akan bersuara melalui organisasi-organisasi partai, pertemuan serikat buruh, dan pertemuan di lingkungan dan tempat kerja.
Sebuah dokumen partai yang beredar bulan lalu menyebutkan bahwa produktifitas tenaga kerja dan upah terlihat tidak sinkron, sementara sektor publik terganggu karena inefisiensi.
Dokumen itu juga memperingatkan bahwa pembangunan negeri sedang terhambat oleh kurangnya kapasitas dalam produksi dan infrastruktur.
Kongres akan ditujukan sepenuhnya untuk membahas reformasi yang dimaksudkan untuk mengatasi problem tersebut.
Pemerintah Kuba saat ini memindahkan sekitar 500 ribu pekerja dari sektor negara ke sektor koperasi dan swasta, dan rakyat Kuba diijinkan untuk memulai bisnis kecil di 178 profesi berbeda.
Media borjuis telah memuji langkah reformasi ini sebagai pertanda bahwa Kuba sedang mengarah pada “liberalisme”, dan pergeseran ke arah kapitalisme adalah tak terelakkan.
Namun draft dokumen panduan diskusi menegaskan bahwa perubahan ini dirancang untuk memperbaiki sistim sosialis.
“Hanya sosialisme yang dapat mengatasi kesulitan saat ini dan mempertahankan kemenangan revolusi,” tulisnya.
Dokumen ini juga menekankan bahwa “kebijakan ekonomi dalam tahap ini akan sesuai dengan prinsip bahwa hanya sosialisme yang dapat mengatasi kesulitan dan mencegah penaklukan terhadap revolusi.”
“Pembaharuan ekonomi akan tetap didasarkan pada perencanaan, dan bukan kepada mekanisme pasar.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar